Entri Populer

Senin, 16 Oktober 2017

Sejarah Perumusan Pancasila


                Pertemuan ketiga mata kuliah Pendidikan Pancasila diadakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017 mulai pukul 16.20 - 18.00 WIB saya berhalangan hadir karena sakit. Pada pertemuan itu, Bapak Abdul Rahman Hamid membahas mengenai sejarah perumusan pancasila. Penting belajar sejarah agar mendapat hikmah, serta sebagai pembelajaran kita untuk ke depan agar kita tidak jatuh ke lubang yang sama. Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia.  Pancasila bukan merupakan hasil dari pendapat para tokoh maupun pemberian penjajah, melainkan pancasila itu diambil dari kultur budaya masyarakat Indonesia sendiri. Pancasila adalah hasil juang bangsa Indonesia pada saat itu. Sesuatu yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat menimbulkan pertentangan, berarti sesuatu yang tidak sesuai dengan pancasila pasti menimbulkan pertentangan.

                Untuk mempelajari kronologis tentang sejarah perumusan pancasila bisa kita ketahui dengan membaca. Setelah saya membaca mengenai sejarah perumusan pancasila, berikut adalah beberapa hal mengenai sejarah perumusan pancasila :
·    Pembentukan BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 dengan ketua Dr.Radjiman Wedjodiningrat dan wakil ketua Raden Panji Saroso, serta anggota berjumlah 67 orang.

.   Sidang pertama BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945, dengan agenda yang dibicarakan adalah Dasar Negara Indonesia Merdeka. Beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya untuk dasar negara, yaitu M.Yamin (29 Mei 1945), Mr.Soepomo (31 Mei 1945), Ir.Soekarno (1 Juni 1945).
   Dibentuknya Panitia Sembilan yang anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan nasionalis, yaitu :

1.       Ir. Soekarno (ketua)
2.       Drs.Moh.Hatta
3.       Mr.Moh Yamin
4.       Mr. A. A. Maramis
5.       Ahmad Soebardjo
6.       Abikusno Tjokrosoejoso
7.       Abdul Kahar Muzzakar
8.       A. Wachid Hasyim
9.       H. Agus Salim

·   Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan kesepakatan dasar negara tertuang dalam alinea keempat rancangan Preambule UUD 1945. Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar. Mr. Moh Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.

      Sidang BPUPKI kedua (10 – 16 Juli ) dalam sidang ini terdapat beberapa kesepakatan yaitu :

1.       Dasar negara disepakati yaitu Pancasila dalam Piagam Jakarta 
2.       Bentuk negara Republik
3.       Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur +   Malaka

·    Pembentukan PPKI tanggal 9 Agustus 1945 dengan ketua Ir.Soekarno, wakil ketua   Drs.Moh.Hatta, jumlah anggota 21 orang. PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.

·    Sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945) dengan hasil sidang yaitu :
1.  Mengesahkan UUD 1945
2.  Menetapkan Ir.Soekarno menjadi presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil presiden
3.  Pembentukan KNIP yang bertugas mendampingi Presiden dan wakil presiden sampai   terbentuk MPR dan DPR


Begitulah sekiranya yang dapat saya pelajari dari materi tentang Sejarah Perumusan Pancasila. Kita sebagai warga negara Indonesia haruslah menjaga keutuhan NKRI agar ideologi Pancasila tetap berjalan semestinya.

Senin, 02 Oktober 2017

Urgensi Pancasila

Pada pertemuan ke 3 dengan bapak Abdul Rohman, kita belajar tentang Urgensi Pancasila. Pada materi itu kita diajak untuk mengenal seberapa penting Pancasila bagi kehidupan kita. Agenda mendesak negara dan dunia pendidikan ke depan adalah segera merumuskan kembali nilai-nilai Pancasila yang perlu dimasukkan baik dalam kurikulum sekolah maupun perguruan tinggi. Segala materi pelajaran atau materi perkuliahan pun kendatipun sudah mendapatkan materi terpisah tentang pendidikan Pancasila harus tetap diadakan. Nilai-nilai ke-Pancasila-an harus bisa dimasukkan dalam segala aspek pendidikan.

Ketika mengajarkan agama, maka nilai-nilai Pancasila harus masuk dalam pelajaran tersebut. Bagaimana bisa memasukkan Pancasila ke agama yang diajarkan di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi, maka ini kemudian menjadi tanggung jawab pengajar bersama tim pengembang kurikulum di lembaga pendidikan bersangkutan. Tatkala mengajar ilmu budaya pun, Pancasila kemudian juga harus diselipkan agar kemudian budaya dan Pancasila bisa saling bergandengan satu sama lain. Pancasila lahir dari budaya, sedangkan budaya sudah ada dalam Pancasila dan begitu seterusnya. Saat mengajar ilmu ekonomi pun, Pancasila juga perlu mendapat ruang aktualisasi diri agar pendidikan ekonomi yang diajarkan kemudian bernafaskan Pancasila. Praktik-praktik pengajaran dan pembelajaran tersebut juga harus terjadi dan dilangsungkan di segala materi lain.

Menghidupan Pancasila di dunia pendidikan bukanlah tugas berat bila itu dilakukan dengan penuh keseriusan, komitmen dan etos kerja tinggi dari para penyelenggara pendidikan. Ketika ini bersangkut paut dengan keselamatan bangsa, seluruh komponen pendidikan baik di sekolah maupun perguruan tinggi harus bekerja keras. Menyelamatkan negeri ini dari ideologi-ideologi tertentu yang anarkis dan destruktif harus bisa dilakukan dengan sedemikian berhasil.

Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa yang sudah menyatu dalam kehidupan bangsa ini dan hal tersebut merupakan harga mati yang tidak bisa lagi ditawar-tawar keberadaannya. Bila para pendiri bangsa ini harus menggadaikan nyawa dan raganya untuk menjadikan Pancasila sebab sudah dipandang merepresentasikan seluruh identitas di negeri tercinta ini, maka tanggung jawab kita bersama adalah terus berpegang teguh kepada Pancasila baik sebagai falsafah hidup, pandangan hidup, ajaran hidup maupun ideologi.