Gadis berparas cantik nan lugu itu
duduk manis di meja belajarnya. Ia membaca sebuah novel yang mungkin nggak
kalah tebal dengan novel Harry Potter. Wajahnya terlihat serius mencermati tiap
kalimat yang ada dalam novel itu.
“Ify….gue minta tolong sama lo.“ ucap Shilla setengah panik ketika memasuki kamar Ify
“Minta tolong apa? Emang lo kenapa?”
“Gawat Fy, Rio! Rio ngajak gue ngedate lagi.”
“Terus? Lo minta tolong gue apa?? Awas lo aneh aneh ge nggak mau!”
”Please Fy, gue mohon sama lo. Lo tahu kan gue nggak suka sama dia.”
“Ya terus kenapa harus gue gitu? Kenapa nggak lo bilang aja kalo lo nggak bisa?”
“Gue nggak mau bikin dia sakit hati. Cuma karena nggak jadi makan malam sama gue! Lo tahu sendiri kan gue paling susah berkata TIDAK!”
“Ify….gue minta tolong sama lo.“ ucap Shilla setengah panik ketika memasuki kamar Ify
“Minta tolong apa? Emang lo kenapa?”
“Gawat Fy, Rio! Rio ngajak gue ngedate lagi.”
“Terus? Lo minta tolong gue apa?? Awas lo aneh aneh ge nggak mau!”
”Please Fy, gue mohon sama lo. Lo tahu kan gue nggak suka sama dia.”
“Ya terus kenapa harus gue gitu? Kenapa nggak lo bilang aja kalo lo nggak bisa?”
“Gue nggak mau bikin dia sakit hati. Cuma karena nggak jadi makan malam sama gue! Lo tahu sendiri kan gue paling susah berkata TIDAK!”
“Iya gue ngerti lo, tapi kenapa gitu
gue yang lo suruh kenapa nggak Sivia aja gitu yang lo suruh.”
“Hah? lo kan jomblo jadi gampang ijinnya palingan ke bokap nyokap lo, kalo sivia dia sudah punya Alvin. Dan lo tahukan gimana cerewetnya Alvin dan juga pasti gue yakin 100 % nggak diizinin.”
“Zevana aja deh ya, gue nggak bisa.”
“Lo mau bikin Rio babak belur dipukulin sama Kak Dayat? Lo tahu sendiri kan gimana marahnya Kak Dayat kalo ada cowok lain di sisi Zeze.”
“Gue nggak mau ah Shill, lagian kenapa nggak lo aja sih?”
“Gue ada janji sama Cakka, loe tahukan gue sudah memendam perasaan ke Cakka 2 tahun sejak SMP dan sekarang gue baru dikasih kesempatan untuk jalan berdua sama dia. Please Ify gue yang cantik bantuin sahabat lo ini.”
“Ah, iya deh.”
“Makasih Ify, lo emang sahabat gue yang super duper baik deh.” ungkap Shilla sambil memeluk tubuh Ify.
***
Malam ini Ify terus mondar- mandir dikamarnya, jam masih menunjukan pukul 7 malam masih ada waktu sejam lagi untuk ia bertemu dengan Rio disuatu cafe yan udah janjikan Shilla.
“Ya tuhan... apa yang harus aku lakukan! kenapa mesti Rio? yang jelas-jelas cowok yang sedang aku sukain saat ini.” ucap Ify
“Demi Shilla, gue nggak boleh melanggar janji. Ingat kata ibu janji adalah Utang.” ucapnya lagi yang kini langsung mengambil dress berwarna pink selutut dari lemarinya dan bertekat untuk menemui Rio. Dalam waktu setengah jam Ify sudah siap pergi ke cafe.
“Mau kemana nak?” tanya ibunya Ify yang lagi menonton tv
“Ada janji sama teman bu, Ify pergi dulu ya.”
“Iya deh... jangan malam-malamya nak pulangnya! hati-hati.”
“Oke....bu.”
Ify adalah gadis biasa yang terlahir dikeluarga yang benar-benar sederhana, ayahnya hanya seorang PNS dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga .
***
“Hah? lo kan jomblo jadi gampang ijinnya palingan ke bokap nyokap lo, kalo sivia dia sudah punya Alvin. Dan lo tahukan gimana cerewetnya Alvin dan juga pasti gue yakin 100 % nggak diizinin.”
“Zevana aja deh ya, gue nggak bisa.”
“Lo mau bikin Rio babak belur dipukulin sama Kak Dayat? Lo tahu sendiri kan gimana marahnya Kak Dayat kalo ada cowok lain di sisi Zeze.”
“Gue nggak mau ah Shill, lagian kenapa nggak lo aja sih?”
“Gue ada janji sama Cakka, loe tahukan gue sudah memendam perasaan ke Cakka 2 tahun sejak SMP dan sekarang gue baru dikasih kesempatan untuk jalan berdua sama dia. Please Ify gue yang cantik bantuin sahabat lo ini.”
“Ah, iya deh.”
“Makasih Ify, lo emang sahabat gue yang super duper baik deh.” ungkap Shilla sambil memeluk tubuh Ify.
***
Malam ini Ify terus mondar- mandir dikamarnya, jam masih menunjukan pukul 7 malam masih ada waktu sejam lagi untuk ia bertemu dengan Rio disuatu cafe yan udah janjikan Shilla.
“Ya tuhan... apa yang harus aku lakukan! kenapa mesti Rio? yang jelas-jelas cowok yang sedang aku sukain saat ini.” ucap Ify
“Demi Shilla, gue nggak boleh melanggar janji. Ingat kata ibu janji adalah Utang.” ucapnya lagi yang kini langsung mengambil dress berwarna pink selutut dari lemarinya dan bertekat untuk menemui Rio. Dalam waktu setengah jam Ify sudah siap pergi ke cafe.
“Mau kemana nak?” tanya ibunya Ify yang lagi menonton tv
“Ada janji sama teman bu, Ify pergi dulu ya.”
“Iya deh... jangan malam-malamya nak pulangnya! hati-hati.”
“Oke....bu.”
Ify adalah gadis biasa yang terlahir dikeluarga yang benar-benar sederhana, ayahnya hanya seorang PNS dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga .
***
Raffesto Caffe itulah tulisan yang
ditulis Shilla dikertas yang dipegang Ify sekarang. Cafenya lumayan rame
didatangi oleh anak-anak remaja seperti Ify. Tanpa ragu lagi Ify pun memasuki
cafe itu dan menyabarkan pandangannya keseluruh penjuru mencari cowok bertubuh
tinggi dan bertampang hitam manis itu. Pandangan Ify berhenti di meja bernomer
23. Disitu duduk seorang laki-laki dengan rambut yang tertata rapi plus kemeja
putih bermotif garis yang dikenakannya. Dengan hati yang berdebar ia pun menghampiri
Rio dimeja itu.
“Ehm....maaf Yo udah nunggu lama ya?” ucap Ify dengan terbata-bata, Ify begitu specless melihat penampilan Rio malam ini
“Ify...kok lo?” belum sempat menyelesaikan pertanyaannya Ify memotong pertanyaan rio dengan cepat.
“Oh iya maaf, Shilla nggak bisa datang, karena dia nggak mau bikin lo sakit hati jadi gue yang disuruh gantiin dia.”
“Oh gitu. ya udah duduk gih Fy.”
“Ehm....maaf Yo udah nunggu lama ya?” ucap Ify dengan terbata-bata, Ify begitu specless melihat penampilan Rio malam ini
“Ify...kok lo?” belum sempat menyelesaikan pertanyaannya Ify memotong pertanyaan rio dengan cepat.
“Oh iya maaf, Shilla nggak bisa datang, karena dia nggak mau bikin lo sakit hati jadi gue yang disuruh gantiin dia.”
“Oh gitu. ya udah duduk gih Fy.”
‘Perlakuan Rio ke gue sama
perlakukan dia ke Shilla emang beda banget. Shilla begitu lemah lembut
diperlakukannya sedangkan gue? gue dibiarkan begitu aja.’ batin Ify sambil
tersenyum masam
“Lo pasti kecewa ya Yo, karena yang datang bukan Shilla tapi gue. Kalo gitu lebih baik gue pulang sekarang aja ya.” ungkap Ify sambil beridiri dari kursinya
“Biar gue anter.”
‘Ya tuhan bener kan dia bener-bener nggak punya hati ke gue, bukannya nahan gue tapi dia malah menyetujui untuk pulang’ batin Ify lagi
“Nggak usah Yo. gue naik taksi aja.”
“Oh...oke. gue antar lo sampai depan.” katanya tetap dengan sikap cueknya
Ify yang merasa begitu nggak dihargain rasanya hanya pengen mengeluarkan butiran air matanya tapi dia nggak mau mengeluarkannya itu di depan Rio.
“Gue pergi Yo...” pamit Ify ketika masuk ke dalam taksi
“Oh....oke hati-hati fy.”
***
“Lo pasti kecewa ya Yo, karena yang datang bukan Shilla tapi gue. Kalo gitu lebih baik gue pulang sekarang aja ya.” ungkap Ify sambil beridiri dari kursinya
“Biar gue anter.”
‘Ya tuhan bener kan dia bener-bener nggak punya hati ke gue, bukannya nahan gue tapi dia malah menyetujui untuk pulang’ batin Ify lagi
“Nggak usah Yo. gue naik taksi aja.”
“Oh...oke. gue antar lo sampai depan.” katanya tetap dengan sikap cueknya
Ify yang merasa begitu nggak dihargain rasanya hanya pengen mengeluarkan butiran air matanya tapi dia nggak mau mengeluarkannya itu di depan Rio.
“Gue pergi Yo...” pamit Ify ketika masuk ke dalam taksi
“Oh....oke hati-hati fy.”
***
Ify yang masuk kedalam taksi
langsung mengeluarkan air matanya menangis sejadi-jadinya nggak peduli supir
taksi itu memperhatikannya aneh.
“Neng kenapa nangis? pasti disakitin sama pacarnya yang tadi ya.” supir itu mencba mengajak bicara ify
“hehehe.. gak papa pak. tadi bukan pacar saya kok pak Cuma teman.” Ify mencoba tersenyum
“Ngapain mesti nangisin cowok yang sudah nyakitin hati neng. Buang-buang air mata neng aja ntar kalo air matanya kering mau diganti sama apa.”
“hahaha. Bapak lucu, iya ya pak kalo air mata saya kering mau diganti dengan apa? makasih ya pak udah membuat saya tersenyum.”
“Ah neng bisa aja. bapak Cuma nggak senang lihat perempuan nangis, oh ya neng diantar kemana nih?”
“Oh iya ahaha. ke jalan Sumatra ya pak No 23.”
“Baik neng.”
***
“Neng kenapa nangis? pasti disakitin sama pacarnya yang tadi ya.” supir itu mencba mengajak bicara ify
“hehehe.. gak papa pak. tadi bukan pacar saya kok pak Cuma teman.” Ify mencoba tersenyum
“Ngapain mesti nangisin cowok yang sudah nyakitin hati neng. Buang-buang air mata neng aja ntar kalo air matanya kering mau diganti sama apa.”
“hahaha. Bapak lucu, iya ya pak kalo air mata saya kering mau diganti dengan apa? makasih ya pak udah membuat saya tersenyum.”
“Ah neng bisa aja. bapak Cuma nggak senang lihat perempuan nangis, oh ya neng diantar kemana nih?”
“Oh iya ahaha. ke jalan Sumatra ya pak No 23.”
“Baik neng.”
***
“Ify!” panggil Shilla dari arah
gerbang, Ify pun memberhentikan langkahnya
“Gimana lo semalam?”
“Ya gitu deh.” jawab Ify dengan malas-malasan
“Ya gitu gimana?” tanya Shilla lagi
“Lo kok nggak datang sih tadi malam Shill?” tiba-tiba Rio sudah ada diantara Ify dan Shilla tepatnya ia berjalan di samping Shilla.
“Eh... sorry Yo gue ada acara lain. Sorry ya tapi kan udah ada Ify yang datang.”
“Iya sih tapi gue kan janjiannya sama lo bukan sama Ify.” Merasa bosan dengan percakapan Rio dan Shilla Ify pun beranjak ke kelasnya.
“Gue kekelas duluan ya.” ucap Ify
“Eh... Fy.. tungguin gue! ehm Yo gue duluan ya sekali lagi sorry.” Shilla pun langsung berlari mengejar ify.
“Gimana lo semalam?”
“Ya gitu deh.” jawab Ify dengan malas-malasan
“Ya gitu gimana?” tanya Shilla lagi
“Lo kok nggak datang sih tadi malam Shill?” tiba-tiba Rio sudah ada diantara Ify dan Shilla tepatnya ia berjalan di samping Shilla.
“Eh... sorry Yo gue ada acara lain. Sorry ya tapi kan udah ada Ify yang datang.”
“Iya sih tapi gue kan janjiannya sama lo bukan sama Ify.” Merasa bosan dengan percakapan Rio dan Shilla Ify pun beranjak ke kelasnya.
“Gue kekelas duluan ya.” ucap Ify
“Eh... Fy.. tungguin gue! ehm Yo gue duluan ya sekali lagi sorry.” Shilla pun langsung berlari mengejar ify.
Setelah berjam-jam berkutat dengan
pelajaran Matematika akhirnya Ify dan yang lainnya istirahat. Ify yang malas banget
hanya duduk diam di meja, melipat kedua tangannya dan menaruh kepalanya diantara
kelipatan tangannya.
“Fy...lo sakit?” tanya Zeze, Ify pun menoleh dan menggeleng.
“terus lo kenapa?” tanyanya lagi
“Gue nggak papa kok, lagi malas aja hari ini.”
“Shil. ke kantin bareng gue yok.” ajak Rio yang baru memasuki kelas
“Ehm... gimana ya Yo? gue mau sama sahabat-sahabat gue.” Kata Shilla bingung.
“Ya udah barengan aja.” Jawab Rio yang ‘rada’ kurang setuju dengan ucapannya barusan.
“Fy...lo sakit?” tanya Zeze, Ify pun menoleh dan menggeleng.
“terus lo kenapa?” tanyanya lagi
“Gue nggak papa kok, lagi malas aja hari ini.”
“Shil. ke kantin bareng gue yok.” ajak Rio yang baru memasuki kelas
“Ehm... gimana ya Yo? gue mau sama sahabat-sahabat gue.” Kata Shilla bingung.
“Ya udah barengan aja.” Jawab Rio yang ‘rada’ kurang setuju dengan ucapannya barusan.
“Kalian mau kan?” tanya Shilla
kearah Ify, Sivia dan Zevana
“Kalian aja, gue lagi nggak enak badan.” ucap Ify
“Gue mau nemenin Ify aja deh di kelas.” ujar Zeze
“Dan gue udah janjian sama Alvin. katanya dia mau kesini.” ucap Sivia
“Ya udah kita berdua aja Shill.”
“Ya udah sana ke kantin kita nggak papa kok.” jawab Zeze, setelah berfikir lama akhirnya Shilla pun mau diajak Rio ke kantin.
“Kalian aja, gue lagi nggak enak badan.” ucap Ify
“Gue mau nemenin Ify aja deh di kelas.” ujar Zeze
“Dan gue udah janjian sama Alvin. katanya dia mau kesini.” ucap Sivia
“Ya udah kita berdua aja Shill.”
“Ya udah sana ke kantin kita nggak papa kok.” jawab Zeze, setelah berfikir lama akhirnya Shilla pun mau diajak Rio ke kantin.
***
”Fy, lo nangis?”
“Hah.. nggak kok gue Cuma kelilipan.” ujar Ify berbohng sambil mengucek-ngucek matanya selah-seolah memang lagi kelilipan.
“Bohong lo Fy, lo itu nangis. Mana ada sih orang kelilipan sampai sebegitunya air mata yang keluar.” ujar Sivia yang kini udah ada di samping Ify
“Gue yakin dari tadi lihat lo, lo itu punya masalah. lo anggap gue sama Sivia sahabat kan? jadi lo cerita dong Fy sama kita berdua.”
“Gue..nggak papa kok beneran.”
“Ify…gue tahu lo. Emang lo paling pinter nyimpan masalah lo sendiri tapi untuk hal yang satu ini lo nggak bisa menyembunyikannya”
“Hah.. nggak kok gue Cuma kelilipan.” ujar Ify berbohng sambil mengucek-ngucek matanya selah-seolah memang lagi kelilipan.
“Bohong lo Fy, lo itu nangis. Mana ada sih orang kelilipan sampai sebegitunya air mata yang keluar.” ujar Sivia yang kini udah ada di samping Ify
“Gue yakin dari tadi lihat lo, lo itu punya masalah. lo anggap gue sama Sivia sahabat kan? jadi lo cerita dong Fy sama kita berdua.”
“Gue..nggak papa kok beneran.”
“Ify…gue tahu lo. Emang lo paling pinter nyimpan masalah lo sendiri tapi untuk hal yang satu ini lo nggak bisa menyembunyikannya”
“Please Fy cerita, lo sering Bantu kita-kita kalo lagi ada masalah ijinin gue sama Sivia bantui lo untuk masalah lo yang satu ini.”
“Terima kasih kalian udah peduli sama gue, tapi masalah gue ini nggak perlu untuk dibantu kok karena emang nggak ada akhirnya.”
“Ya udah deh gue sama Zeze siap kok mendengarin cerita lo dan maslah lo jadi kapan aja lo butuh kita, kita pasti selalu ada untuk itu.”
“Makasih ya.”
***
Sore ini Ify berjalan ke taman dekat rumahnya sendiri. Taman sore ini memang rame banyak pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya. Anak kecil berlarian di sekitar taman bermain dan orang tuanya duduk dipinggiran sambil memperhatikan anak-anaknya bermain. Ify duduk disalah satu kursi taman itu memandang sekeliling.
“Kenapa sih mesti lo yang datang Fy?” ucap suara yang terdengar tajam, yang baru saja duduk di samping Ify. Ify pun menoleh ke sumber suara itu.
“Maksud lo apa sih Yo?” Ify mulai emosi.
“Iya kenapa mesti lo, gue kan janjiannya sama Shilla!” kata Rio sambil membentak Ify
“Gue nggak ngerti apa yang lo bilang.”
“Loe pasti disuruh Shilla lagi kan untuk nemuin gue?”
“Kenapa sih loe Yo! sama gue kaya nggak senang gitu, gue ada salah sama lo? Ngomong?!! ternyata gue salah jatuh cinta sama lo. Lo ngga sebaik yang gue kira.” saking emiosinya Ify keceplosan dan menangis Rio hanya diam terpaku. Shock. Mungkin itulah yang dirasakan Rio saat ini.
***
“Ify.” Shilla yang baru datang kaget
melihat Ify yang sudah menangis
“Shilla. lo datang?“ ucap Rio
“Gue kan udah ngomong sama lo gue akan datang, terus Ify kenapa?”
“Gue pulang ya Shill.” Ify pun langsung beranjak pergi.
“Fy.... Ify.” panggil Shilla, namun nggak didengar Ify
“Elo sama Ify ada apa sih? Ada masalah?” tanya Shilla ke Rio. Rio tertunduk merasa bersalah sama Ify.
“Gue tadi ngebentak dia Shill.”
Shilla hanya diam. Tak percaya dengan apa yang baru saja Rio katakan. “Kenapa loe bentak dia! Lo tolol tau ga!”
“Gue kira dia gantiin lo lagi untuk nemuin gue, ternyata gue salah.“
“Shilla. lo datang?“ ucap Rio
“Gue kan udah ngomong sama lo gue akan datang, terus Ify kenapa?”
“Gue pulang ya Shill.” Ify pun langsung beranjak pergi.
“Fy.... Ify.” panggil Shilla, namun nggak didengar Ify
“Elo sama Ify ada apa sih? Ada masalah?” tanya Shilla ke Rio. Rio tertunduk merasa bersalah sama Ify.
“Gue tadi ngebentak dia Shill.”
Shilla hanya diam. Tak percaya dengan apa yang baru saja Rio katakan. “Kenapa loe bentak dia! Lo tolol tau ga!”
“Gue kira dia gantiin lo lagi untuk nemuin gue, ternyata gue salah.“
“Ya ampun Rio!”
“Loe kok nggak pernah cerita sih kalo Ify ada hati sama Gue.“
“Apa?”
“Iya tadi Ify bilang dia udah jatuh cinta sama gue.”
“Ah... kok jadi gini sih pasti dia terluka banget. Kasihan Ify, Ify memang tipe cewek yang susah cerita kalo lagi ada masalah atau apapun sejenis itu. Dia juga sosok cewek yang paling susah ditebak jadi gue dan yang lainnya nggak pernah ngerti apa yang dia rasakan.”
”Gue juga merasa bersalah sudah membuat dia nangis seperti tadi.” ungkap Rio menyesal
“Loe kok nggak pernah cerita sih kalo Ify ada hati sama Gue.“
“Apa?”
“Iya tadi Ify bilang dia udah jatuh cinta sama gue.”
“Ah... kok jadi gini sih pasti dia terluka banget. Kasihan Ify, Ify memang tipe cewek yang susah cerita kalo lagi ada masalah atau apapun sejenis itu. Dia juga sosok cewek yang paling susah ditebak jadi gue dan yang lainnya nggak pernah ngerti apa yang dia rasakan.”
”Gue juga merasa bersalah sudah membuat dia nangis seperti tadi.” ungkap Rio menyesal
“Yo gue minta maaf juga ya sama lo,
ini semua karena gue yang punya ide nyuruh Ify untuk nemuin lo. Dan juga gue
mau jujur gue nggak pernah punya rasa sama lo gue cinta sama seseorang dan itu
bukan lo. gue udah memendam lama perasaan ini sama dia dan kemaren gue udah
jadian sama dia. Sorry ya.” jelas shilla
“kalo emang seperti itu gue bisa terima kok.”
“Lo tahu kan siapa yang lebih pantas mendapatkan hati lo? Ify. Dia anak yang baik dan pintar. Keserdahanaannya membuat dia begitu anggun sikapnya yang selalu berfikir positif membuat dia terlihat begitu dewasa menyikapai setiap maslah yang ada pada dirinya sendri tanpa batuan gue dan yang lainnya. Dan juga karena dia gue dan yang lainnya bisa menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.”
“kalo emang seperti itu gue bisa terima kok.”
“Lo tahu kan siapa yang lebih pantas mendapatkan hati lo? Ify. Dia anak yang baik dan pintar. Keserdahanaannya membuat dia begitu anggun sikapnya yang selalu berfikir positif membuat dia terlihat begitu dewasa menyikapai setiap maslah yang ada pada dirinya sendri tanpa batuan gue dan yang lainnya. Dan juga karena dia gue dan yang lainnya bisa menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.”
“Seperti perasaan Ify ke lo. Di antara
gue, Sivia dan Zeze nggak ada yang tahu kalo Ify suka sama lo!”
“Gue juga merasa nggak begitu menghargai dia waktu dia nemuin gue gantiin lo Shil, padahal dia sudah meluangkan waktunya untuk itu, gue benar-benar bego ya.”
“Udahlah Yo, semua sudah terjadi. Sekarang waktunya lo ngomong berdua sama dia lo minta maaf sama dia.”
“Gue yakin Ify udah nggak mau ngomong sama gue, mungkin bukan hanya ngomong ketemu sama gue aja mungkin dia udah nggak mau.”
“Gue juga merasa nggak begitu menghargai dia waktu dia nemuin gue gantiin lo Shil, padahal dia sudah meluangkan waktunya untuk itu, gue benar-benar bego ya.”
“Udahlah Yo, semua sudah terjadi. Sekarang waktunya lo ngomong berdua sama dia lo minta maaf sama dia.”
“Gue yakin Ify udah nggak mau ngomong sama gue, mungkin bukan hanya ngomong ketemu sama gue aja mungkin dia udah nggak mau.”
“Ify bukan orang
seperti itu kok, buka hati lo buat dia. gue yakin lo nggak akan nyesel kalo
sudah mengenal dia dan mencintai dia.” Kata Shilla. Rio pun hanya terdiam setelah mendengar nasihat
Shilla.
“Gue akan coba!” kata Rio tegas.
“Tapi jangan jadikan Ify pelarian lo karena gue.”
“Gue sadar kok gue ke lo bukan cinta tapi gue ke lo hanya suka-suka begitu aja. Kagum mungkin. Gue nggak ada rasa sakit saat lo bilang lo punya seseorang yang lo cintai.”
“Bagus deh. Bikin sahabat gue kembali tersenyum ya ” ucap shilla. Rio hanya menggangguk setuju. “Gue coba.”
*****
“Gue akan coba!” kata Rio tegas.
“Tapi jangan jadikan Ify pelarian lo karena gue.”
“Gue sadar kok gue ke lo bukan cinta tapi gue ke lo hanya suka-suka begitu aja. Kagum mungkin. Gue nggak ada rasa sakit saat lo bilang lo punya seseorang yang lo cintai.”
“Bagus deh. Bikin sahabat gue kembali tersenyum ya ” ucap shilla. Rio hanya menggangguk setuju. “Gue coba.”
*****
Wajah Ify asli kusut
banget hari ini. Matanya jelas-jelas terlihat bengkak karena menangis
semalaman. Namun hal itu tak menggurungi niatnya untuk pergi kesekolah.
“Fy..maafin gue ya.” ucap Shilla ketika masuk kekelas dan langsung menghampiri Ify
“Lo salah apa? lo nggak ada salah kok.” jawab Ify
“Gue salah karena gue peka sama sahabat gue sendiri kalo lo suka sama Rio dan dengan santainya gue malah nyuruh lo untuk nemuin Rio yang jelas-jelas cowok yang lo suka. Kalo gue ada di posisi lo gue akan melakukan hal yang sama. ”
“Ada apa ini? Masya Allah Ify mata lo.” ujar zeze
“Ada apa sih Shill?” tanya Sivia
“Nggak papa kok, masalahnya udah berlalu.” Potong Ify cepat
“Udah lah Shill, jangan nyalahin diri lo karena memang lo nggak salah.” kata Ify memeluk Shilla
“Makasih ya Fy .” jawab Shilla, Zeze dan Sivia hanya geleng-geleng kepala nggak ngerti akan perilaku kedua sahabatnya.
“Ah. Yaudah deh dari pada gue sama Zeze nggak ngerti lebih baik kita kekantin aja deh gue udah lafffar.”
***
“Fy….” Ucap Rio, Ify hanya diam dan terus menyeruput es jeruknya.
“Guys, kayanya kita mendingan pergi dulu aja deh dari sini. Ada yang perlu bicara empat mata.” ajak Shilla ke Sivia dan Zeze, dan tetap Sivia dan Zeze nggak ngerti.
“Nanti gue certain, ayo kita pergi dari sini.” Shilla yang mengerti banget apa yang Sivia dan Zeze maksud langsung berkata seperti itu. Lalu mengajak mereka pergi dari tempat itu.
“Shilla.” panggil Ify.
“Kalian harus bicara empat mata.” teriak Shilla
“Fy..maafin gue ya.” ucap Shilla ketika masuk kekelas dan langsung menghampiri Ify
“Lo salah apa? lo nggak ada salah kok.” jawab Ify
“Gue salah karena gue peka sama sahabat gue sendiri kalo lo suka sama Rio dan dengan santainya gue malah nyuruh lo untuk nemuin Rio yang jelas-jelas cowok yang lo suka. Kalo gue ada di posisi lo gue akan melakukan hal yang sama. ”
“Ada apa ini? Masya Allah Ify mata lo.” ujar zeze
“Ada apa sih Shill?” tanya Sivia
“Nggak papa kok, masalahnya udah berlalu.” Potong Ify cepat
“Udah lah Shill, jangan nyalahin diri lo karena memang lo nggak salah.” kata Ify memeluk Shilla
“Makasih ya Fy .” jawab Shilla, Zeze dan Sivia hanya geleng-geleng kepala nggak ngerti akan perilaku kedua sahabatnya.
“Ah. Yaudah deh dari pada gue sama Zeze nggak ngerti lebih baik kita kekantin aja deh gue udah lafffar.”
***
“Fy….” Ucap Rio, Ify hanya diam dan terus menyeruput es jeruknya.
“Guys, kayanya kita mendingan pergi dulu aja deh dari sini. Ada yang perlu bicara empat mata.” ajak Shilla ke Sivia dan Zeze, dan tetap Sivia dan Zeze nggak ngerti.
“Nanti gue certain, ayo kita pergi dari sini.” Shilla yang mengerti banget apa yang Sivia dan Zeze maksud langsung berkata seperti itu. Lalu mengajak mereka pergi dari tempat itu.
“Shilla.” panggil Ify.
“Kalian harus bicara empat mata.” teriak Shilla
“Maafin gue Fy. Gue udah nuduh lo yang bukan-bukan kemaren sore.”
“Nggak papa, wajar kok lo begitu. Lagian lo kan gatau waktu itu. Udah kan? Gue mau ke kelas.” tanggap Ify
“Tunggu dulu Fy, masalah perasaan lo ke gue. Gue sadar kalo....” belum sempat Rio meyelesaikan penjelasannya Ify telah memotongnya dengan cepat.
“Gue akan mencoba melupakan perasaan gue ke lo kok, lo juga nggak akan ngerti perasaan guekan?”
“Bukan gitu, gue kan belom selesai ngomong. Jadi yang gue maksud itu bukan apa yang ada di pikiran lo sekarang nih Fy tapi....” lagi lagi Ify memotong penjelsan Rio.
“Udah deh Yo gue capek harus nangis terus karena lo. Gue mau ke kelas.” ucap Ify yang hendak pergi dari kantin, namun belum sempat Ify pergi Rio telah memegang lengan Ify yang hendak pergi dari kantin. ”Please kali ini jangan potong penjelasan gue.” Tapi dengan segera Ify menyentak tangan Rio keras hingga cengkraman di lengan Ify terlepas. “Terlambat Yo. Gue gamau lagi denger penjelasan lo, gue udah terlanjur sakit hati sama lo.” Kata Ify tajam. “Sekarang udah terbalik semuanya Fy. Apa yang lo rasa, sekarang gue rasakan Fy. Tapi ini sudah resiko gue yang nggak pernah menganggap lo ada.” Kata Rio. Ify berhenti sejenak namun ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.
***
semenjak kejadian di
kantin itu Ify lost kontak dengan Rio. Bahkan ketika berpapasan di lorong
sekolah Ify hanya melirik Rio saja. Lain dengan Rio, ia menatap Ify sayu seakan
merasa bersalah.
1 jam lagi tahun akan segera berganti. Lembaran baru dan suasana baru akan segera dirasakan oleh Ify, Shilla, Sivia dan Zeze. Mereka membuat acara kecil-kecilan dirumah Shilla selain mereka ada beberapa teman satu kelas dan tentunya pacar-pacar mereka seperti Alvin, Dayat dan Cakka. Shilla sengaja mengundang Rio untuk bergabung di acaranya maam itu. Sivia, Zeze dan Shilla sedang sibuk membakar jagung sedangkan Ify hanya melamun dan duduk di pinggir kolam renang sambil memasukkan kakinya kedalam air kepalanya ia senderkan ke tangga kolam renang. Alvin, Dayat dan Cakka sibuk mengatur alat-alat band yang mau mereka mainkan. Nggak lama petikan gitar terdengar jelas, Ify yang penasaran langsung mengalihkan pandangan matanya ke arah sumber suara gitar itu. Di sana sudah ada Rio yang meminkan gitarnya dan mulai menyanyi.
1 jam lagi tahun akan segera berganti. Lembaran baru dan suasana baru akan segera dirasakan oleh Ify, Shilla, Sivia dan Zeze. Mereka membuat acara kecil-kecilan dirumah Shilla selain mereka ada beberapa teman satu kelas dan tentunya pacar-pacar mereka seperti Alvin, Dayat dan Cakka. Shilla sengaja mengundang Rio untuk bergabung di acaranya maam itu. Sivia, Zeze dan Shilla sedang sibuk membakar jagung sedangkan Ify hanya melamun dan duduk di pinggir kolam renang sambil memasukkan kakinya kedalam air kepalanya ia senderkan ke tangga kolam renang. Alvin, Dayat dan Cakka sibuk mengatur alat-alat band yang mau mereka mainkan. Nggak lama petikan gitar terdengar jelas, Ify yang penasaran langsung mengalihkan pandangan matanya ke arah sumber suara gitar itu. Di sana sudah ada Rio yang meminkan gitarnya dan mulai menyanyi.
Tuhan
aku ingin mencurahkan
Isi
hatiku kepadamu
Dia
takku anggap
Tak
kupandang
Sama
sekali kutak cinta
Tapi
sesuatu tlah terjadi menjadi terbalik
Kini
kurasa yang dia rasa padaku.....
Jika
cinta biarkanlah aku jadi cinta
Jika
sayang biarkanlah aku jadi sayang
Hatiku
kini miliknya tuhan tolong jangan jodohkan dia dengan yang lain
Ify sama sekali nggak mau memandang
kearah Rio dia terus memandang ke arah kolam renang. Tapi lantunan suara itu begitu
jelas menusuk ke jantung Ify dan membuat jantungnya kembali berdebar kencang.
Apalagi jika mendalami lirik dan penghayatan Rio pada lagu yang dibawakannya
itu.
Dia
ku hindari, kujauhi
Sama
sekali kutak cinta
Tapi
sesuatu tlah terjadi menjadi terbalik
Kini
kurasa yang dia rasa padaku...
Jika
cinta biarkanlah aku jadi cinta
Jika
sayang biarkanlah aku jadi sayang
Hatiku
kini miliknya tuhan tolong jangan jodohkan dia dengan yang lain
Jadi
terbalik......
“Ify. Gue mau jujur sama lo, kalo gue itu sayang sama lo. maafin gue karena gue nggak pernah peka dengan perasaan lo ke gue. Gue tahu lo mungkin udah nggak punya rasa sama gue tapi sekarang gue yang punya rasa sama lo dan gue mau menungkapkannya. Gue cinta sama lo. Perasaan gue ke Shilla dulu nggak seperti yang gue rasakan ke lo sekarang ini.” Ify tetap nggak berani mentap ke arah Rio. Rio berjalan menghampiri Ify. Yang lain hanya diam di tempat masing-masing seperti menonton sebuah telenovela. Memang semua ini sudah mereka rencanain untuk Ify tapi nggak seperti yang mereka kira sampai dramatis banget.
Rio memegang bahu Ify, namun Ify terus berontak seperti mengisyaratkan Rio harus pergi dari hadapannya. Namun Rio nggak peduli dia tetap menahan Ify dan menjatuhkan tubuh mungil Ify kepelukkannya. Ify tetap nggak mau tapi Rio tetap memeluknya erat dan mengelus rambut panjang Ify.
“Maafin gue Fy.” ucap Rio lirih, Ify tetap menangis tanpa menjawab apapun.
“Gue sayang dan cinta sama lo. Terserah lo mau percaya apa nggak tapi ini tulus dan jujur dari hati gue yang paling dalam.” ungkap Rio
“Jangan bohongin hati lo lagi Fy.” teriak Shilla
“Saatnya lo marasakan kebahagaian Fy.” lanjut zeze
“Katakan Iya untuk Cinta.” ucap Sivia mantap. Ify pun melepas pelukkan Rio dan menatap sahabat-sahabatnya.
“Kita ngedukung lo Ify...” teriak Shilla, Sivia dan Zeze bersamaan sambil tersenyum manis
“Lo maukan jadi pacar gue Fy? Gue yakin loe masih punya perasaan itu ke gue.” Ify hanya menggangguk. Rio pun tersenyum lebar dan langsung memeluk Ify dan mencium kening Ify serta menghapus sisa-sisa air mata Ify.
“Aku janji nggak akan membuat air mata kamu keluar lagi, aku akan selalu memberikanmu kebahagaian.”
“Amin....” bersamaan dengan itu jam udah menunjukan jam 12 Cakka dan Dayat langsung menyalakan kembang api.
”HAPPY NEW YEAR!!!”
teriak mereka bersamaan
“Selamat datang lembaran baru.” ucap Cakka dan Shilla
“Selamat datang semangat yang baru.” lanjut Zeze dan Dayat
“Selamat datang hari-hariku yang baru.” tambah Sivia dan Alvin
“Dan selamat datang PACAR BARU….” Teriak Ify dan Rio
“CIEEEE....” ejek yang lainnya
Rio dan Ify hanya membalasnya cengengesan ala mereka berdua
“Selamat datang lembaran baru.” ucap Cakka dan Shilla
“Selamat datang semangat yang baru.” lanjut Zeze dan Dayat
“Selamat datang hari-hariku yang baru.” tambah Sivia dan Alvin
“Dan selamat datang PACAR BARU….” Teriak Ify dan Rio
“CIEEEE....” ejek yang lainnya
Rio dan Ify hanya membalasnya cengengesan ala mereka berdua
“PJJJJJJJ..................”
koor semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar